Minggu, 27 Juli 2014

Masyarakat di sebuah Negara bisa direpresentasikan melalui olahraganya




Masyarakat di sebuah Negara bisa direpresentasikan melalui olahraganya. Dengan kata lain keadaan social sebuah Negara bisa dilihat melalui olahraganya, bukan hanya sosial saja bahkan sampai aspek lainnya contohnya saja ekonomi. Suatu Negara yang kuat pasti memiliki sebuah management dalam kuat dalam pengaturan sistem olahraganya. Contophnya saja Negara amerika yang beberapa tahun lalu berhasil menjuarai olimpiade di London dari situ bisa kita lihat bahwa Negara kuat pasti memiliki system olahraga yang kuat. Begitu juga di eropa seperti yang kita di eropa sepakbola begitu terkenal hingga mereka bisa mendapatkan keuntungan dari penyiaran liga mereka,. Lalu contoh yang sebaliknya adalah di Indonesia, Indonesia yang notabene adalah Negara berkembang tentu saja sepak bolanya masih jauh dari Negara-negara maju. Sepakbola di Indonesia tentu saja bisa mewakili kehidupan sosial masyarakat Indonesia contohnya saja PSSI yang merupakan organisasi sepakbola Indonesia. PSSI sampai saat ini masih belum bisa bangkit dari keterpurukannya, PSSI dianggap tidak becus menanggani persebakbolaan Indonesia, bahkan ketua sebelumnya melakukan tindak korupsi. Hal ini membuat persepakbolaan Indonesia mengalami kemunduran. Lalu para supporternya, tidak seperti di eropa sebuah pertandingan pasti selalu penuh oleh penonton, sedangkan di Indonesia hampir tidak ada ketertarikan masyarakat terhadap sepakbola Indonesia. Lalu belum lagi stereotip masyarakat terhadap para supporter yang selalu digambarkan sebagai kelompok yang anarkis.

Lalu apakah di eropa semuanya baik-baik? saja tentu saja tidak, di eropa walaupun di eropa semuanya begiu rapid dan terorganisir dengan baik tetap saja ada fenomena tersendiri di dalamnya. Saat ini hal yang sedang gencar diberitakan adalah soal rasis. Ya rasis dari dulu memang hal yang tidak akan pernah bisa hilang dan akan selalu ada. Bahkan rasis sudah masuk ke ranah olahraga. Oleh karena itu di eropa saat ini sedang mengkampanyekan anti rasisme. Coba kita lihat bagaimana sebuah fenomena social ini berperngaruh. Dalam hal ini saya akan menganalisis fenomena yang terjadi di prancis, khususnya l’olympique de Marseille, banyak sekali fenomena social yang terkait dengan sepakbola khususnya di Marseille, L’olympique Marseille merupakan salah satu klub sepakbola terbesar di prancis. Lalu bagaimana dengan keadaan social para supporter. Tentu saja keadaan social para supporter adalah hal yang cukup menarik terlepas dari sepakbola itu sendiri. Contohnya saja terjadi pengelompokan-pengelompokan penonton walaupun mereka mendukung tim yang sama, seperti asal daerah, umur, status social, status hubungan,hingga hal sensitive seperti etnik/ras, agama, jenis kelamin.


Seperti yang kita tahu perancis adalah negara dengan imigran yang cukup banyak, kebanyakan dari afrika karena selain dekat dengan eropa prancis juga mempunyai banyak negara bekas jajahannya disana. Oleh karena itu banyak sekali para imigran yang datang ke prancis, para imigran dulunya adalah orang-orang yang dibawa ke prancis untuk dijadikan sebagai budak. Para imigran yang membludak inillah yang membuat mengalami masalah tentang rasisme lalu berimbas ke masalah sepakbola, sehingga para imigran ini membuat penggelompokan sendiri saat mendukung timnya kesayangan. Sebenarnya masalah pengelompokan penonton di stadium sepakbola ini bukan hanya sebatas perbedaan ras saja tetapi sudah merambah ke perbedaan lainnya seperti asal daerah, umur, status social, status hubungan,hingga hal sensitive seperti etnik/ras, agama, jenis kelamin. Itulah  kenapa olahraga sangat terkait dengan kehidupan sosial dari olah raga inilah masyarakat direpresantasikan, dari olah raganya kita bisa melihat bagaimana keadaan sosial sebuah masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar