Minggu, 27 Juli 2014

4 Tanda kerusakan dalam service TV

Banyak diantara teman teman teknisi, khususnya yang masih pemula dalam hal service TV terkadang selalu kesulitan dalam mencari penyebab kerusakan. Berbicara tentang penyebab kerusakan yang mungkin terjadi pada pesawat televisi saya jadi ingin sharing, mungkin ada yang punya pengalaman menarik.
Terkadang banyak teknisi yang begitu dihadapkan pada sebuah kerusakan televisi langsung beraksi dengan Multimeter dan soldernya.Padahal  teknik seperti ini salah besar, bisa jadi setelah anda menganalisa sampai sekian lama dan tidak menemukan penyebab kerusakan anda baru menyadari bahwa hanya ada satu kerusakan sepele, steker putus conyohnya.
Menurut pengalaman saya selama menekuni bidang service ada beberapa indikasi yang bisa dijadikan tanda sebuah kerusakan, berikut beberapa tandanya :
-          Penglihatan pada keseluruhan bagian TV. PCB retak, resistor yang terbakar, capasitor elektrolit yang meledak, bunga api yang timbul dari flyback, komponen retak,retak leher tabung, merupakan sedikit dari banyak hal contoh ini.
-          Pendengaran,anda dapat mendengar bunyi tik tik dan suara tidak normal dari flyback atau transformator,Elko meledak saat beroperasi atau adanya suara desisan dari tudung tegangan tinggi pada tabung.
-          Penciuman, minyak yang bocor dari kondensator dapat menghasilkan bau yang kuat begitu juga dengan resistor atau dioda yang terbakar.Atau adanya bau ozon yang tercium disekitar flyback dapat mangindikasikan adanya kebocoran tegangan tinggi.
-          Sentuhan,anda dapat menggunakan jari anda untuk menganalisa suatu kerusakan.Hanya saja anda harus sedikit berhati hati.Pastikan anda selalu mencabut stop kontak sebelum anda melakukan aksi ini.Mengukur normal atau tidaknya panas transistor power misalnya cukup berbahaya jika dilakukan pada saat unit masih dalam keadaan ON.  Pastikan juga anda tidak menyentuh tanah pada saat menyentuh komponen yang sensitif terhadap listrik statis, IC MICOM misalnya atau eeprom.

Kerusakan Gambar pada Polytron

osting kali ini sekedar ingin berbagi pengalaman service TV pada merk Polytronkerusakan TV adalah gambar menyempit horizontal. Gambar yag muncul pada tabung kurang lebih hana tiga perempat nya saja selebihnya  hitam alias tidak ada gambar
Seperti biasa metode saya dalam memperbaiki TV pertama tama adalah cek visual pada keseluruhan chasis dan komponen pada Chasis, ternyata tidak ada komponen yang terbakar.
Saya cek ke bagian solderan Chasis,,ups,,,kelihatannya banyak solderan yang sudah retak, saya pun menyolder ulang semua titik solderan sekalian. Kadang dengan cara ini kita bisa lebih yakin supaya tidak ada yang terlewat.
Setelah selesai menyolder hampir semua titik saya pun mencoba menyalakan TV,,,hmmmm ternyata kerusakan masih persis sama. Apanya saya pikir,,,,,lanjut kebagian Horizontal saya ukur tegangan pada masing masing pin flyback,,,ternyata normal.
Tegangan B+ normal sekitar 130VDC, saking penasaran nya saya langsung saja ganti flyback,,,hhhhh,,,,ternyata masih sama. Penggantian juga dilakukan pada beberapa komponen di sekitar flyback dan transformator switching tetapi hasilnya nihil….fiuuhhh,,,,
Pengecekan berlanjut ke bagian power supply, semua ELCO pada blok supply saya ganti, STR dan kapasitor 2 kecil pun ikut diganti, saya coba kembali nyalakan TV , kerusakan masih sama heuheuheu…tenang tenang,,,,biar ga  stress sambil dengerin music  hehehe
Ok semua komponen aktif yang dicurigai di blok horizontal dan supply sudah coba diganti,,,kecuali satu yaitu opto copler, walaupun jarang mengalami kerusakan saya pikir tidak ada salahnya mencoba ,,,,ternyata setelah TV dinyalakan gambar yang muncul normal alias full

Saya tidak habis pikir ternyata biang keladinya adalah si sensor tegangan 4 kaki ini nih,,,yup itu dia serunya service TV , terkadang apa yang menjadi penyebab kerusakan adalah yang benar benar diluar dugaan.
Oya bagi anda yang tidak tahu atau masih awam, Opto coupler ini adalah komponen pada blok power supply yang biasanya terdapat di dekat transformator switching power supply.

Sedangkan fungsinya sendiri adalah untuk menyetabilkan tegangan pada output Transformator  saya juga memberikan gambarnya supaya bisa lebih jelas.
Kerusakan Gambar SAMSUNG – POLYTRON Blangking
Terakhir saya memperbaiki TV merk Polytron adalah kerusakan protect. Beberapa hari kemarin saya menemui kerusakan klasik pada Televisi Polytron lagikerusakan TV kali  ini adalah gambar  blanking putih disertai TV mati / protect
Pada Saat di on kan TV timbul layar putih pada TV dan kemudian mati terprotek untuk menghindari kerusakan tabung, mungkin pada TV produksi lama kerusakan seperti ini tidak akan menimbulkan protect sehingga tidak boleh terlalu lama dalam menyalakannya.
Ternyata setelah dicek kerusakan ada pada penguat RGB, tegangan yang terukur di IC TDA 6107 sangat kecil sekali  <10V .Setelah ditelusuri ada satu resistor 1 ohm 1 watt putus, saya lupa kode lokasinya
Terbakar / putusnya IC ini disebabkan oleh shortnya IC TDA 6107, jadi penggantian IC dan resistor harus berbarengan
Saya juga dulu sering menemukan TV Samsung dengan kerusakan sejenis, kebetulan tipe IC penguat RGB nya pun sama yaitu TDA 6107 namun waktu itu umumnya hanya resistor 1 watt di bagian PCB CRT saja yang short  atau  dibagian diode zenernya saja, namun tetap disarankan untuk memastikan kerusakan anda harus mengecek terlebih dahulu kondisi  IC penguat RGB dengan cara mengukur resistansi pada masing masing pin IC.
IC TDA yang bagus bila diukur pada pin input RGB ( 1,2,3 ) dan pin out put RGB ( 7,8,9 ) serta pada pin 6 sebagai supply utama tidak boleh short, bila salah satu kaki saja ada yang short maka bisa dipastikan IC tersebut rusak.Untuk lebih jelasnya anda bisa melihat pada gambar.
Kerusakan blangking seperti ini juga tidak hanya bisa disebabkan oleh rangkaian pada PCB CRT tetapi juga bisa disebabkan oleh kerusakan tabung.

MENGATASI KERUSAKAN TELEVISI

Sebelum membahas lebih jauhtentang TV berwarna, coba anda pikirkan bagaimana mungkin sebuah radio bisa kita dengar siarannya atau sebu-ah TV bisa kita lihat dan dengar siarannya ? Inilah yang disebut teleko-munikasi ( komunikasi jarak jauh).
Komunikasi satu arah ini dapat terjadi karena ada pemancar dan penerimanya dan masing-masing mempunyai syarat yang harus dipenuhi agar terjadi komunikasi tersebut. Persyaratannya adalah: informasi yang dikirim berupa suara (pada radio) atau suara dan gambar (pada TV) dibawa oleh sinyal pembawa, yang kita kenal dengan modulasi (rangkaiannya disebut modulator) pada fre-kuensi tertentu. Pada radio ada dua cara memodulasi yaitu AM (ampli-tudo modulation) dan FM (Frequency Modulation), sedangkan pada TV dengan sistem FM. Frekuensi modulasi inilah yang menjadikan kita dapat menangkap siaran suatu stasiun radio ataupun stasiun TV.
Saat kita mencari gelombang frekuensi suatu siaran itu artinya kita menyamakan frekuensi penerima kita dengan frekuensi pemancarnya. Jadi walau ba-nyak siaran radio dan TV dimana-mana yang tertangkap oleh antena ra-dio / TV penerima di rumah, tetapi yang dapat kita dengar atau lihat ha-nya satu stasiun pemancar saja pada frekuensi tertentu.
Kalau kita hen-dak mendengarkan atau melihat stasiun pemancar yang lain, maka kita harus mencari dengan cara merubah frekuensi penerima kita (di tuning) yang disesuaikan dengan frekuensi dari pemancar yang kita cari. Inilah proses telekomunikasi satu arah saja, yang satu memancarkan saja se-dangkan yang lainnya menerima.
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemu-an roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV,tivi atau teve .
Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hu-kum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh JosephHenry dan MichaelFaraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elek-tronik. Kemudian berturut-turut ditemukan tabung sinar katoda (CRT), sistem televisi hitam putih, dan sistem televisi berwarna.
Tentunya per-kembangan ilmu ini akan terus maju apalagi dengan ditemukannya LCD, yang membuat TV dizaman ini semakin tipis dengan hasil gambar yang tak kalah bagusnya dengan TV tabung. Jadi dizaman ini kita harus tahu betul tentang TV karena hampir semua rumah tangga mempunyai TV baik yang hitam putih maupun yang berwarna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar