Jumat, 25 Juli 2014

Konflik

KONFLIK


Bhineka Tunggal Ika merupakan suatu bentuk dan wujud konkret implementasi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang dimana berbeda-beda suku dan budaya, agama dan etnis tetapi tetap satu tujuan dalam naungan dibawah ideologi pancasila, hal ini banyak sekali kekeliruan dan kesalah pahaman dengan berbagai suku (etnis), budaya maupun agama. Kesalah pahaman itulah yang membuat kekeliruan masyarakat Indonesia yang sering dan seiring berjalannya waktu menumbuhkan berbagai konflik, konflik terjadi  dikarenakan oleh kurangnya pemahaman individu maupun kelompok tentang perbedaan-perbedaan di antara satu dengan perbedaan yang lainnya, bisa di karenakan perbedaan pendapat, pandangan, kebutuhan, atau keinginan antara dua atau lebih individu atau kelompok yang berakibat mereka saling melemahkan, menghancurkan, atau menyerang pihak lainnya. Konflik yang terjadi di Negara Indonesia yang sering muncul adalah konflik antar etnis, dapat di tarik contoh bahwasanya konflik di sampit adalah konflik yang menggemparkan rakyat Indonesi, Konflik sampit merupakan konflik dengan pecahnya kerusuhan antara dua etnis di Indonesia, konflik sampit terjadi pada Februari 2001 dan terjadi sepanjang tahun itu. Perang sampit terjadi antara etnis Dayak sebagai penduduk lokal dan Madura sebagai pendatang. Kerusuhan sampit  pecah pada tanggal 18 Februari 2001. Kuirang lebih 500 orang Madura.Suku Madura pertama tinggal di Kalimantan pada tahun 1930 dibawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Sebenarnya dalam kasus ini terjadi kecemburuan sosial antara penduduk lokal dan pendatang. Dimana pendatang disana menguasai perekonomian, perindustrian, perkayuan dan perindustrian. Suku Dayak kerap kali mengalah kepada suku pendatang. Hal inilah yang mengganggu kestabilan masyarakat Indonesia.Kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang multi kultural sebenarnya menjadi salah satu nilai plus bagi bangsa ini.Di Indonesia, dalam satu pulau bukan hanya ada satu macam suku saja, banyak suku-suku pendatang yang berbaur dengan suku asli dan membangun kehidupan bersama. Di Pulau Kalimantan misalnya, suku aslinya adalah suku dayak, namun tak sedikit pula suku-suku lain yang menetap dan bermatapencaharian seperti penduduk sukuasli. Begitu juga di pulau-pulau yang lain, masyarakat yang berbeda suku, ras, agama, dan adat istiadat berbaur untuk membangun peradaban tinggi bagi bangsa Indonesia. Perbedaan budaya dan adat istiadat tentu saja ada, namun jika toleransi dan sikap saling menghargai dijunjung tinggi oleh tiap-tiap suku, baik suku asli maupun pendatang, tentu saja kehidupanbermasyarakat disana akan tetap damai dan kondusif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar