Masyarakat di sebuah
Negara bisa direpresentasikan melalui olahraganya. Dengan kata lain keadaan
social sebuah Negara bisa dilihat melalui olahraganya, bukan hanya sosial saja
bahkan sampai aspek lainnya contohnya saja ekonomi. Suatu Negara yang kuat pasti
memiliki sebuah management dalam kuat dalam pengaturan sistem olahraganya.
Contophnya saja Negara
amerika yang beberapa tahun lalu berhasil menjuarai olimpiade di London dari
situ bisa kita lihat bahwa Negara kuat pasti memiliki system olahraga yang kuat.
Begitu juga di eropa seperti yang kita di eropa sepakbola begitu terkenal
hingga mereka bisa mendapatkan keuntungan dari penyiaran liga mereka,. Lalu
contoh yang sebaliknya adalah di Indonesia, Indonesia yang notabene adalah
Negara berkembang tentu saja sepak bolanya masih jauh dari Negara-negara maju.
Sepakbola di Indonesia tentu saja bisa mewakili kehidupan sosial masyarakat
Indonesia contohnya saja PSSI yang merupakan organisasi sepakbola Indonesia.
PSSI sampai saat ini masih belum bisa bangkit dari keterpurukannya, PSSI
dianggap tidak becus menanggani persebakbolaan Indonesia, bahkan ketua
sebelumnya melakukan tindak korupsi. Hal ini membuat persepakbolaan Indonesia
mengalami kemunduran. Lalu para supporternya, tidak seperti di eropa sebuah
pertandingan pasti selalu penuh oleh penonton, sedangkan di Indonesia hampir
tidak ada ketertarikan masyarakat terhadap sepakbola Indonesia. Lalu belum lagi
stereotip masyarakat terhadap para supporter yang selalu digambarkan sebagai
kelompok yang anarkis.
Lalu apakah di eropa
semuanya baik-baik? saja tentu saja tidak, di eropa walaupun di eropa semuanya
begiu rapid dan terorganisir dengan baik tetap saja ada fenomena tersendiri di
dalamnya. Saat ini hal yang sedang gencar diberitakan adalah soal rasis. Ya
rasis dari dulu memang hal yang tidak akan pernah bisa hilang dan akan selalu
ada. Bahkan rasis sudah masuk ke ranah olahraga. Oleh karena itu di eropa saat
ini sedang mengkampanyekan anti rasisme. Coba kita lihat bagaimana sebuah
fenomena social ini berperngaruh. Dalam hal ini saya akan menganalisis fenomena
yang terjadi di prancis, khususnya l’olympique de Marseille, banyak sekali
fenomena social yang terkait dengan sepakbola khususnya di Marseille,
L’olympique Marseille merupakan salah satu klub sepakbola terbesar di prancis.
Lalu bagaimana dengan keadaan social para supporter. Tentu saja keadaan social
para supporter adalah hal yang cukup menarik terlepas dari sepakbola itu
sendiri. Contohnya saja terjadi pengelompokan-pengelompokan penonton walaupun
mereka mendukung tim yang sama, seperti asal daerah, umur, status social,
status hubungan,hingga hal sensitive seperti etnik/ras, agama, jenis kelamin.
Seperti yang kita tahu perancis adalah negara dengan imigran yang cukup
banyak, kebanyakan dari afrika karena selain dekat dengan eropa prancis juga
mempunyai banyak negara bekas jajahannya disana. Oleh karena itu banyak sekali
para imigran yang datang ke prancis, para imigran dulunya adalah orang-orang
yang dibawa ke prancis untuk dijadikan sebagai budak. Para imigran yang
membludak inillah yang membuat mengalami masalah tentang rasisme lalu berimbas
ke masalah sepakbola, sehingga para imigran ini membuat penggelompokan sendiri
saat mendukung timnya kesayangan. Sebenarnya masalah pengelompokan penonton di
stadium sepakbola ini bukan hanya sebatas perbedaan ras saja tetapi sudah
merambah ke perbedaan lainnya seperti asal daerah, umur, status social, status hubungan,hingga hal
sensitive seperti etnik/ras, agama, jenis kelamin. Itulah kenapa olahraga sangat terkait dengan
kehidupan sosial dari olah raga inilah masyarakat direpresantasikan, dari olah
raganya kita bisa melihat bagaimana keadaan sosial sebuah masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar