KONFLIK
Bhineka Tunggal Ika merupakan suatu bentuk dan wujud konkret implementasi NKRI (Negara
Kesatuan Republik Indonesia) yang dimana berbeda-beda suku dan budaya, agama
dan etnis tetapi tetap satu tujuan dalam naungan dibawah ideologi pancasila,
hal ini banyak sekali kekeliruan dan kesalah pahaman dengan berbagai suku
(etnis), budaya maupun agama. Kesalah pahaman itulah yang
membuat kekeliruan masyarakat Indonesia yang sering dan seiring berjalannya
waktu menumbuhkan berbagai konflik, konflik terjadi dikarenakan oleh kurangnya pemahaman individu
maupun kelompok tentang perbedaan-perbedaan di antara satu dengan perbedaan
yang lainnya, bisa di karenakan
perbedaan pendapat, pandangan, kebutuhan, atau keinginan antara dua atau lebih
individu atau kelompok yang berakibat mereka saling melemahkan, menghancurkan,
atau menyerang pihak lainnya. Konflik yang terjadi di
Negara Indonesia yang sering muncul adalah konflik antar etnis, dapat di tarik
contoh bahwasanya konflik di sampit adalah konflik yang menggemparkan rakyat
Indonesi, Konflik sampit merupakan konflik dengan pecahnya kerusuhan
antara dua etnis di Indonesia, konflik sampit terjadi pada Februari
2001 dan terjadi sepanjang tahun itu. Perang sampit terjadi antara etnis Dayak
sebagai penduduk lokal dan Madura sebagai pendatang. Kerusuhan sampit pecah pada tanggal 18 Februari 2001.
Kuirang lebih 500 orang Madura.Suku Madura pertama tinggal di Kalimantan pada
tahun 1930 dibawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah
kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Sebenarnya dalam
kasus ini terjadi kecemburuan sosial antara penduduk lokal dan pendatang.
Dimana pendatang disana menguasai perekonomian, perindustrian, perkayuan dan
perindustrian. Suku Dayak kerap kali mengalah kepada suku pendatang.
Hal inilah yang mengganggu kestabilan
masyarakat Indonesia.Kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang multi kultural
sebenarnya menjadi salah satu nilai plus bagi bangsa ini.Di Indonesia, dalam
satu pulau bukan hanya ada satu macam suku saja, banyak suku-suku pendatang
yang berbaur dengan suku asli dan membangun kehidupan bersama. Di Pulau
Kalimantan misalnya, suku aslinya adalah suku dayak, namun tak sedikit pula
suku-suku lain yang menetap dan bermatapencaharian seperti penduduk sukuasli.
Begitu juga di pulau-pulau yang lain, masyarakat yang berbeda suku, ras, agama,
dan adat istiadat berbaur untuk membangun peradaban tinggi bagi bangsa Indonesia.
Perbedaan budaya dan adat istiadat tentu saja ada, namun jika toleransi dan
sikap saling menghargai dijunjung tinggi oleh tiap-tiap suku, baik suku asli
maupun pendatang, tentu saja kehidupanbermasyarakat disana akan tetap damai dan
kondusif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar